Puji Lapangan Milik Bali United, Satoru Mochizuki: Banyak Pemandangan Pantai yang Indah

GIANYAR, iNewspalembang.id – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-17 Wanita, Satoru Mochizuki, memuji kondisi lapangan milik Bali United, Pantai Purnama, seperti di Jepang.

Hal itu diutarakan Satoru Mochizuki saat memimpin anak asuhnya menjalani pemusatan latihan di lapangan milik Bali United, Pantai Purnama, Kabupaten Gianyar, Bali, untuk persiapan menghadapi Piala Asia wanita U-17 pada bulan Mei 2024.

Baca Juga

Hancur di Piala Asia U-17, Satoru Mochizuki Beri Gambaran Level Timnas Indonesia U-17 Wanita

 “Kita nyaman bisa berlatih di tempat yang bagus seperti itu. Lapangannya seperti di Jepang, tapi di sini lebih banyak lapangan dan pemandangan pantai yang indah,” ujar dia.

Mochizuki mengatakan, dengan kondiai kualitas lapangan yang baik, tentu menjadikan pemain punya motivasi tinggi untuk berlatih lebih keras dan memenangkan pertandingan pada kompetisi tingkat Asia, yang digelar 6-19 Mei di Gianyar.

“Kualitas lapangan bagus ini tentu menjadi tantangan kami untuk meraih kemenangan di ajang kompetisi nanti,” kata dia.

Baca Juga

Jadi Lumbung Gol di Piala Asia U-17 2024, Ini Respons Erick Thohir tentang Timnas U-17 Wanita

Mantan pemain klub Urawa Red Diamons era 1992-an itu mengungkapkan, soal target uji coba nanti bukan tentang hasil, namun bagaimana para pemain bisa memahami dan meresapi pola latihan yang selama ini sudah diberikan.

“Kami harus lebih mempersiapkan tim lebih baik lagi. Organisasi bermain, taktik individu dan grup masih harus terus dibenahi,” tandas dia.

Selama pemusatan latihan tersebut, Timnas U-17 Wanita lebih menitikberatkan pada teknik, taktik dan fisik, hingga 5 Mei 2024. Mochizuki sendiri selama sepekan ini memberi pemahaman taktik permainan sepakbola. dalam menyerang, bertahan dan transisi.

Selama pemusatan latihan tersebut, Garuda Pertiwi akan menjalani uji coba pada 20, 23, 24, 30 April dan 1 Mei 2024. Indonesia jadi tuan rumah Piala Asia Putri U-17 menghuni Grup A bersama Korea Selatan, Korea Utara, dan Filipina.

Editor : Sidratul Muntaha