PALEMBANG, iNewspalembang.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel menyebut kemiskinan ekstrem di Provinsi Sumsel turun menukik tajam menjadi 1,41% dari 3.19% pada tahun 2022.
Hal tersebut dilaporkan langsung oleh Kepala BPS Provinsi Sumsel Wahyu Yulianto kepada Gubernur Sumsel, Herman Deru di Griya Agung, Jumat (22/9/2023).
“Penurunan yang sangat tajam dari 3,19 persen di Tahun 2022 menjadi jadi 1,41 persen, yang artinya hampir 50 persen penurunan itu terjadi di masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel Herman Deru dan Mawardi Yahya,” ujar dia.
Wahyu mengungkapkan, pada masa Gubernur Herman Deru di tahun 2023 ini berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem, yang artinya kerak-kerak kemiskinannya itu terangkat.
“Salah satu instrumen pendukung pendekatan Bapak Gubernur adalah bantuan-bantuan yang tepat sasaran, kemudian program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) dengan memberdayakan mereka, mengurangi beban konsumsi mereka,” ungkap dia.
Kemudian, jelas Wahyu, pertumbuhan ekonomi juga meningkat signifikan menjadi pertumbuhan ekonomi 5,24 %, sedangkan pertumbuhan ekonomi nasional 5,11%.
“Jadi pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumsel melampaui nasional, dan untuk se-Sumatera, Provinsi Sumsel paling tinggi,” jelas dia.
Sementara Gubernur Sumsel, Herman Deru menerangkan, bangga dengan usaha dari Pemprov Sumsel untuk menurunkan kemiskinan extrem itu tidak sia-sia.
“Ada paradigma perubahan pengembangan petani utuh atau original, menjadi pengusaha petani itu timbul jiwa entrepreneur. Ini relevan, kita mengangkat 2000 tenaga pendamping pertanian, artinya betul kita tidak salah terapi,” terang dia.
Herman Deru menambahkan, dari bahwa 1,2 juta menjadi 1,6 juta berprofesi petani, mereka yang tidak meninggalkan petani, namun justru mengembangkan komoditasnya produksinya.
“Ini sangat keren, terima kasih saya sampaikan untuk semua unsur elemen masyarakat, bersama-sama kita membawa Sumsel maju untuk semua,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha