SURAYABAYA, iNewspalembang.id – PSSI melakukan kerja sama dengan penandatanganan MoU dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan 12 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), di Kampus UNESA, Surabaya, Jumat (8/9/2023).
Sebanyak 12 LPTK tersebut yakni, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Negeri Semarang yang memiliki FIK.
Menurut Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam membangun olahraga, khususnya sepakbola, harus dilakukan dengan cara kolaborasi dan tidak bisa jalan sendiri.
"Apalagi, untuk mengatasi ketertinggalan sepakbola Indonesia dengan negara-negara, PSSI membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya perguruan tinggi," ujar dia, saat memberi kuliah umum kepada ratusan mahasiswa UNESA.
Erick mengungkapkan, salah satu kunci suatu negara yang sepakbolanya maju terdapat pada kemampuan manajerialnya. Selain itu sepakbola saat ini benar-benar memanfaatkan science dan teknologi.
"Atas dasar itulah, saya antusias bekerjasama dengan UNESA dan LPTK lain, karena jika ingin melihat progres yang signifikan dari sepakbola Indonesia, kita butuh basis sport science yang domainnya ada di perguruan tinggi," ungkap dia.
Menteri BUMN itu menjelaskan, dipilihnya UNESA dan 12 LPTK sebagai perguruaan tinggi yang diajak kerja sama dengan PSSI, karena selama ini ilmu olahraga sudah banyak dipelajari di banyak universitas.
Nah, PSSI akan menjadi lembaga untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu olahraga, sekaligus memberikan sertifikasi agar terjadi sinergi yang saling menguntungkan dan memberi manfaat.
"Karena universitas merupakan gudangnya ilmu, termasuk ilmu olahraga, bagi kami di PSSI, sebaiknya urusan pengembangan riset untuk kemajuan sepakbola dan juga pendidikan pelatih serta wasit diserahkan ke universitas. Ini akan memberi dampak ekonomi, sekaligus membuka lapangan kerja bagi sumber daya manusia yang mempelajari sports science," jelas dia.
Tak lupa, Erick meminta kepada mahasiswa, untuk berpikir kreatif dan adaptif dalam menghadapi tantangan masa depan di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi.
"Saya sudah katakan, PSSI bukan menara gading. Jadi tetap perlu kolaborasi dengan berbagai pihak. Kami butuh adik-adik mahasiswa, yang sudah kuliah dua atau empat tahun, diprioritaskan untuk bantu Indonesia dengan menjadi wasit, pelatih, atau bahkan ahli gizi. Termasuk memajukan industri olahraga. Asal syaratnya, harus sesuai standarisasi yang ditentukan," tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha