Hari Transmigrasi : 152 Kawasan Akan Direvitalisasi.
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2021/12/12/f02b7_abdul-halim-iskandar-menteri-desa-pdtt.jpg)
JAKARTA, iNews.id - Hari Transmigrasi jatuh pada tanggal 12 Desember, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, merencanakan melakukan revitalisasi (Menghidupkan/menggiatkan kembali) 152 kawasan transmigrasi di Indonesia.
"Ke depan, revitalisasi dijalankan pada 152 Kawasan Transmigrasi, agar semakin menyejahterakan para transmigran," kata Menteri Abdul Halim Minggu (12/12/2021) lewat keterangan tertulisnya.
Ia mengatakan, setelah 71 tahun program transmigrasi diselenggarakan pemerintah Indonesia, transmigrasi telah membuka keterisolasian wilayah dan telah membangun 5.706 satuan pemukiman transmigrasi di 152 kawasan transmigrasi.
"Ini telah berkembang menjadi 1.629 desa definitif, 564 eks satuan pemukiman transmigrasi berkembang menjadi ibu kota kecamatan, 118 eks satuan permukiman transmigrasi mendukung ibu kota kabupaten serta dua ibu kota provinsi," ucap Menteri.
Ia mencontohkan, salah satunya kawasan transmigrasi di Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu Kawasan Lunang Silaut, telah masuk kawasan 52 prioritas pembangunan nasional. Pihaknya mencatat hingga saat ini sebanyak 2,2 juta kepala keluarga atau lebih dari 9,2 juta jiwa transmigran ditempatkan di permukiman baru.
Adapun penunjang ekonomi yang dibangun mencakup 26 pabrik kelapa sawit, 21 pabrik crumb rubber, 13 pabrik pengolahan kakao serta industri pengolahan jagung. Dalam lima tahun terakhir, transmigrasi telah mempercepat terbitnya sertifikat warga transmigran sebanyak 163.151 bidang.
"Karena itu, Hari Bhakti Transmigrasi ke-71 tahun ini mengambil tema: Transmigrasi Wujud Nyata Implementasi SDGs Desa untuk Pembangunan Berkelanjutan," katanya.
Tak lupa ia mengucapkan selamat memperingati Hari Bhakti Transmigrasi ke 71. "Transmigrasi wujud membangun Indonesia dari pinggiran, Transmigrasi mengokohkan budaya, membangkitkan ekonomi warga," ia memungkasi.
Editor : Agustian Pratama