get app
inews
Aa Text
Read Next : Eiger Climbing Series 2: Empat Climber Cilik Palembang Sabet Dua Emas, Satu Perak dan Perunggu

Pendiri Eiger Ronny Lukito, Anak STM dan Penjual Susu Keliling yang Tak Sempat ke Perguruan Tinggi

Selasa, 30 Agustus 2022 | 07:45 WIB
header img
Pendiri Eiger, Ronny Lukito. (iNewspalembang.id/ist)

JAKARTA, iNewspalembang.id – Publik tanah air khususnya pencinta kegiatan outdoors, sepertinya sudah akrab dengan merek dalam negeri terbesar di Indonesia Eiger.

Namun, tak banyak yang mengetahui siapa sebenarnya dibalik melambungnya brand Eiger hingga produknya akrab dipakai masyarakat Indonesia.

Sosok tersebut adalah Ronny Lukito, yang tak lain Chief Executive Officer (CEO) dan pendiri Eiger. Ronny sendiri ternyata bukan dari keluarga berada ataupun lulusan universitas ternama dunia. Sebaliknya, justru Ronny mengawali kariernya di bidang bisnis dari bawah.

Hasil kerja kerasnya, Eiger yang ia dirikan kini menjadi salah satu merek pakaian dan peralatan rekreasi alam papan atas di Indonesia. Tak hanya di dalam negeri, Eiger bahkan mampu menembus pasar internasional.

Seperti apa kisah Ronny Lukito membangun Eiger? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Kisah Ronny Lukito Dirikan Eiger

Ronny Lukito merupakan pria berdarah Buton, Sumatera dan Jakarta yang lahir di Bandung, 15 Januari 1962, anak ketiga dari 6 bersaudara.

Orangtuanya, Lukito dan Kumiasih merupakan pedagang tas yang hidup serba pas-pasan. Karena masalah keuangan inilah, Ronny Lukito tidak bisa melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.

Usai lulus dari STM pada tahun 1979, Ronny Lukito langsung bekerja dengan meneruskan usaha orangtuanya. Selain berjualan tas, ia juga menjual susu keliling untuk menambah pundi-pundi penghasilan.

Di tangan Ronny Lukito, bisnis tas milik orangtuanya berkembang sangat pesat. Merek tas tersebut adalah Butterfly, yang diambil dari nama mesin jahit asal Cina yang digunakan dalam tahap produksi tas.

Ia lalu memutuskan untuk mendirikan toko tas sendiri dengan modal tidak sampai Rp1 juta. Setelah bisnis tas miliknya berjalan dengan lancar, ia berencana memasarkan produknya di skala pasar yang lebih luas lagi.

Ronny Lukito pun menggandeng para pengecer di sejumlah daerah di Indonesia. Tak hanya itu, ia juga memutuskan untuk memasukkan produk tasnya di Matahari Department Store. 

Namun sayangnya, proposal Ronny Lukito selalu ditolak. Hingga pada pengajuan kerja sama yang ke-13, produk tasnya akhirnya bisa diterima oleh pihak Matahari Department Store.

Perjuangannya memasarkan produk tas miliknya pun membuahkan hasil. Tak hanya Matahari, sejumlah retail seperti Ramayana, Gramedia, Gunung Agung, dan lain sebagainya juga turut memasarkan produk tas Ronny Lukito. 

Pada tahun 1986, Ronny Lukito bahkan menambah ruang produksi dan merekrut karyawan profesional di bidang marketing. Kesuksesan tas milik Ronny Lukito inipun semakin melambung tinggi hingga membuatnya tergerak mendirikan Eiger pada tahun 1989. 

Eiger diciptakan untuk memenuhi kebutuhan banyak orang ketika berada di luar ruangan (outdoor), seperti mendaki, memanjat tebing, atau melakukan camping. Nama Eiger dipilih karena merupakan nama salah satu gunung di Swiss. 

Terdapat tiga kategori produk utama, yakni Mountaineering, Riding, dan Authentic 1989. Kini, produknya pun tak terbatas hanya pada tas, tetapi juga sepatu, jaket, hingga jam tangan.  Semakin berkembang pesat, Eiger kini bahkan telah memiliki 100 toko toko yang tersebar di seluruh Indonesia.



 

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut