RIO DE JANEIRO, iNewspalembang.id - Kehadiran Presiden Prabowo Subianto pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025, di Rio de Janeiro, Brasil, menandai partisipasi resmi Indonesia untuk pertama kali sebagai anggota penuh BRICS.
Menurut Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, keikutsertaan Indonesia dalam KTT BRICS tahun ini merupakan tonggak penting dalam sejarah hubungan luar negeri Indonesia.
“Artinya ada sejarah baru Indonesia secara resmi mengikuti KTT BRICS yang pertama kali. Ini adalah inisiasi dari Bapak Presiden,” ujar dia, saat memberikan keterangan pers.
Teddy mengatakan, bahwa Indonesia telah diterima dan didukung oleh negara anggota BRICS, sebelum akhirnya resmi bergabung sebagai anggota penuh pada tahun yang sama.
“Awalnya anggota BRICS 5 negara, kemudian berkembang sehingga Indonesia menjadi anggota resmi ke 10 dari 11. Jadi satu Arab Saudi belum resmi,” kata dia.
Teddy mengungkapkan, bahwa sejak dahulu Presiden Prabowo memang menganut seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak.
“Jadi, bagaimana caranya Indonesia berkolaborasi, kemudian sebanyak mungkin bergabung dengan organisasi-organisasi, sehingga inilah BRICS salah satunya yang kita bergabung,” ungkap dia.
Saat ini, jelas Teddy, BRICS merepresentasikan hampir separuh populasi dunia dan menyumbang sekitar 35 persen dari produk domestik bruto (PDB) global.
“Secara resmi ada 28 negara dan Kepala Negara, Kepala Pemerintahan. Jadi 10 anggota BRICS, kemudian ada 10 partner countries, kemudian ada 8 tamu. Ini banyak sekali yang antri untuk masuk BRICS. Dan ini menunjukkan Indonesia makin didengar, makin diperhatikan, makin dipandang, dan makin dibutuhkan di dunia global,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait