Ini Sejarah Singkat dan Perjalanan Diperingatinya Hari Bhayangkara Tiap Tanggal 1 Juli

Tim Litbang MPI
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memasuki usia ke-77. (iNewspalembang.id/ist)

JAKARTA, iNewspalembang.id – Tanggal 1 Juli menjadi hari yang dikenal sebagai Hari Bhayangkara. Nah, 1 Juli 2023 ini, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memasuki usia ke-77.

Terkait asal muasal Hari Bhayangkara ini, bila merujuk informasi dari Polri, tentu tak lepas dari masa perjuangan melawan Belanda. Pasalnya, di era kolonial Belanda, pasukan keamanan ditugaskan untuk melindungi aset serta kekayaan orang-orang Eropa di Hindia Belanda. Pasukan tersebut terdiri atas orang pribumi.

Sejumlah nama kepolisian di era kolonial Belanda adalah, Veld Politie (Polisi Lapangan), Stands Politie (Polisi Kota), Cultur Politie (Polisi Pertanian), dan Bestuurs Politie (Polisi Pamong Praja). Lalu pada tahun 1897-1920, Belanda membentuk kepolisian modern yang menjadi cikal bakal terbentuknya Polri.

Hal yang berbeda ketika masa pendudukan Jepang, yang membagi kepolisian Indonesia berdasarkan daerah-daerah di Indonesia. Seperti untuk Kepolisian Jawa dan Madura, itu berpusat di Jakarta.

Kemudian, Kepolisian Sumatra berpusat di Bukittinggi, Kepolisian Kalimantan berpusat di Banjarmasin, dan Kepolisian wilayah Indonesia Timur berpusat di Makassar.

Semua kantor polisi di daerah itu dipimpin oleh seorang pejabat kepolisian orang Indonesia, yang didampingi pejabat Jepang (sidookaan). Sidookaan pada praktiknya memiliki kuasa yang lebih besar daripada kepala polisi. Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, Jepang memutuskan polisi Indonesia tetap bertugas.

Barulah, ketika 17 Agustus 1945 atau Hari Kemerdekaan Indonesia, kepolisian tersebut resmi menjadi Kepolisian Indonesia yang merdeka. Dua hari setelah Indonesia merdeka, dibentuk lah Badan Kepolisian Negara (BKN) oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Dikutip dari polri.go.id, Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin yang saat itu menjabat Komandan Polisi di Surabaya memproklamasikan Pasukan Polisi Republik Indonesia pada tanggal 21 Agustus 1945. Langkah awal yang dilakukan selain mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang yaitu membangkitkan semangat moral dan patriotik seluruh rakyat maupun satuan-satuan bersenjata yang sedang dilanda depresi dan kekalahan perang yang panjang.

Pada 29 September 1945, Presiden Soekarno melantik Raden Said Sukanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara (KKN).

Kepolisian saat itu ada dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri, dengan nama Djawatan Kepolisian Negara. Kepolisian ini hanya bertanggung jawab dalam masalah administrasi. Sementara, terkait masalah operasional ditanggung oleh Jaksa Agung.

Pada 1 Juli 1946, Djawatan Kepolisian Negara resmi bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri. Hal ini diperkuat melalui Penetapan Pemerintah Tahun 1946 No. 11/S.D. Sejak saat itu, tanggal 1 Juli ditetapkan sebagai Hari Bhayangkara yang diperingati bangsa Indonesia hingga saat ini.

Merujuk pada informasi Divisi Humas Polri, kata Bhayangkar’ merupakan istilah yang ada pada zaman Kerajaan Majapahit. Patih Gajah Mada yang kala itu berkuasa menggunakan kata ‘Bhayangkara’ untuk menamai pasukan pengamanan kerajaan. 

Bukan hanya memakai kata Bhayangkara peninggalan Gajah Mada sebagai nama pasukan kepolisian, Polri juga membangun patung Gajah Mada di depan Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " HUT ke-77 Polri, Ini Sejarah 1 Juli Diperingati sebagai Hari Bhayangkara ",

Klik untuk baca: https://www.inews.id/news/nasional/hut-ke-77-polri-ini-sejarah-1-juli-diperingati-sebagai-hari-bhayangkara/2.


 

Editor : Sidratul Muntaha

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network