Kisah Kontroversi Putri Kerajaan Arab Saudi, Tetap Tak Bisa Lepas dari Jerat Hukum

Umaya Khusniah
Salah satu putri kerajaan Arab Saudi, keponakan dari Raja Salman, Basmah binti Saud. (iNewspalembang.id/ist)

RIYADH, iNewspalembang.id – Sudah jadi konsekwensi, kehidupan dari keluarga kerajaan akan mendapat perhatian dari seluruh masyarakat luas. Meski mereka punya privasi yang istimewa.

Kendati demikian, walau ada label kerjaan, mereka tetap saja tak bisa lepas dari jerat hukum. Bahkan ada anggota kerajaan yang harus tewas setelah divonis mati. 

Berikut deretan anggota kerajaan Arab Saudi yang memiliki kisah hidup kontroversial: 

1. Mishaal binti Fahd 

Dia merupakan keponakan dari raja Saudi yang bernama Khalid. Dia telah melakukan zina di usianya yang masih bocah. 

Hidupnya sangat dramatis karena harus dihukum mati di usianya yang baru 19 tahun. Dia meninggal pada tahun 1977. 

Mishaal dan kekasihnya berzina ketika masih menempuh pendidikan di Lebanon. Padahal, saat itu dia sudah dijodohkan dengan laki-laki lain.

Dia tewas dengan cara ditembak. Kekasihnya tewas dipenggal. Kisah mereka kemudian dijadikan sebagai film dokumenter dengan judul ‘Death of a Princess’ pada tahun 1980. Film dokumenter itu disiarkan di Inggris. 

2. Basmah binti Saud

Keponakan dari Raja Salman yang baru saja dibebaskan dari penjara pada Januari 2022 lalu. Dia telah menjalani hukuman selama tiga tahu. 

Yang menjadi masalah adalah, alasan dia dan anak perempuannya, Sohoud, dijebloskan ke dalam sel penjara hingga kini tak jelas.  

Banyak beredar kabar, Basmas terlalu vokal dalam menyuarakan isu kemansiaan dan reformasi konstitusi. Ia juga sering mengkritik sepupunya, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

3. Hayfa binti Abdullah Al Saud

Dia merupakan anak dari mendiang Raja Saudi Abdullah Al Saud dan merupakan satu dari 30 anak raja tersebut.  Dia menikah dengan Pangeran Abdulaziz bin Nawaf bin Abdulaziz pada 2005. Dari penrikahan tersebut, dia dikaruniai tiga orang anak. 

Dia menjadi kontroversi setelah menjadi model majalah Vogue Arab pada 2018 lalu. Dia berpose di belakang kemudi mobil merah dan memakai sarung tangan hitam, baju putih panjang yang dilengkapi dengan penutup rambut, dan sepatu hak tinggi. 

Cover Putri Hayfa ini berbuntut panjang. Banyak aktivis perempuan yang ditangkap di negara tersebut karena mengampanyekan hak mengemudi untuk kaum hawa.

Sementara itu, di saat yang bersamaan, Saudi juga sudah berusaha untuk memberikan hak mengemudi untuk kaum perempuan. Hal ini dilakukan dalam rangka Visi Saudi 2030. 



 

Editor : Sidratul Muntaha

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network