Masyarakat Adat Komering Anugerahi Titiek Soeharto Gelar Ratu Mahkota Tulin Pujian Tebuayan

MARTAPURA, iNewspalembang.id - Masyarakat Komering menganugerahkan Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, gelar kehormatan Ratu Mahkota Tulin Pujian Tebuayan.
Gelar tersebut disematkan masyarakat adat Komering, saat Titiek Soeharto melakukan kunjungan kerja di sela agenda Panen Raya Jagung di Desa Negeri Ratu, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sabtu (27/9/2025).
Tak hanya Titiek Soeharto, Kapolri Jenderal Polisi Listiyo Sigit Prabowo mendapat gelar Raja Mangku Bhayangkara, dan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan sebagai Suttan Penyimbang Alam.
Tradisi pemberian gelar adat ini merupakan bentuk penghargaan tertinggi masyarakat adat Komering kepada para pemimpin yang dinilai memiliki kontribusi nyata menjaga kesejahteraan bangsa.
Sebelum pengukuhan, masyarakat adat melantunkan pisaan tutur kata Komering. Doa dan pengharapan yang terkandung di dalamnya memperlihatkan bagaimana masyarakat menjunjung tinggi nilai spiritual dalam setiap prosesi.
Saat Ketua Lembaga Pembina Adat OKU Timur, Leo Budi Rachmadi membacakan gelar adat secara resmi, Ketua TP PKK OKU Timur, Sheila Noberta mengenakan
kain songket kepada Titiek Soeharto. Sementara, Gubernur Sumsel, Herman Deru menyematkan Kepodang kepada para tokoh lainnya.
Sikap simbolis ini menandai pengesahan gelar sekaligus perekat hubungan antara para tokoh dengan masyarakat adat. Simbol persaudaraan dan kebersamaan inilah yang ingin dijaga oleh masyarakat Sebiduk Sehaluan.
Gubernur Sumsel, Herman Deru menyampaikan, momen ini merupakan apresiasi mendalam. Prosesi ini sebagai momentum penguatan budaya di tengah modernisasi.
“Kita harus menjaga budaya Komering agar terus relevan dengan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai luhur,” ujar dia.
Sementara, Bupati OKU Timur, Lanosin menegaskan, gelar adat yang diberikan bukan sekadar simbol, melainkan bentuk kepercayaan masyarakat.
“Ini adalah amanah. Gelar adat Komering mengandung tanggung jawab untuk menjaga kesejahteraan bersama,” tandas dia
Prosesi pemberian gelar adat bukan hanya seremoni, melainkan tonggak sejarah yang memperlihatkan harmoni antara tradisi, kepemimpinan, dan pengabdian kepada bangsa.
Editor : Sidratul Muntaha