DPRD Sumsel Minta Polisi Usut Kematian Pekerja OKI Pulp and Paper Mills Dalam Bak Limbah Pabrik

PALEMBANG, iNewspalembang.id - Instansi terkait di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) diminta mencari tahu penyebab tewasnya Ari Wibowo (28), pekerja OKI Pulp and Paper Mills, yang ditemukan dalam bak limbah pabrik.

Menurut Wakil Ketua DPRD Sumsel, Muchendi Mahzareki, setelah instansi terkait di OK mencari tahu penyebab kejadian itu, lalu mempertanyakan penyebab kecelakaan kerja, hingga membuat seorang pekerja tewas.

Baca Juga

Silaturahmi dengan Video Kreator, Muchendi Siap Dukung Pelaku Ekraf di Kabupaten OKI

DPRD Sumsel juga, sambung dia, ingin mengetahui penyebab pekerja tewas dan sistem keselamatan kerja di pabrik kertas tersebut.

"Saat ini Komisi V DPRD Sumsel masih dalam tahap pembahasan. Nanti bersama Dinas Ketenegakerjaan dan Transmigrasi Sumsel, kita akan kroscek dan mendatangi langsung lokasi kejadian yang membuat pekerja OKI Pulp and Paper Mills meninggal itu," ujar dia, Sabtu (18/5/2024).

Tak hanya itu, Muchendi mengatakan, pihaknya juga meminta aparat kepolisian untuk turut mengusut tuntas penyebab kematian pekerja itu, apakah karena kecelakaan kerja atau hal lain.

Baca Juga

Kilas Jejak Sosok Supriyanto dan Kesoliditasan Dukungan Warga PSHT di Pilkada OKI 2024

"Karena penyebabnya belum diketahui, hadi kita berharap pihak kepolisian mengusut tuntas apa yang menjadi penyebab kecelakaan kerja hingga menimbulkan kematian itu," kata politisi asal Partai Demokrat itu.

Kemudian, Sekretaris DPD Partai Demokrat itu menegaskan, DPRD Sumsel tentu akan mengawal pemberian jaminan kematian terhadap pihak perusahaan untuk keluarga pekerja yang ditinggalkan.

"Ya bagi pekerja yang meninggal ketika bekerja, itu wajib dapat santunan karena sudah diatur dalam UU ketenagakerjaan. Proses itulah yang akan kita kawal hingga tuntas. Kita juga akan mengecek proses pertanggungan kecelakaan kerja, bahwa jaminan kecelakaan kerja hingga menimbulkan kematian itu wajib diberikan perusahaan," tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha