JAKARTA, iNewspalembang.id – Peringatan Kemerdekaan RI ke-78, jadi momen bagi narapidana terosisme (Napiter) Munarman, yang menyatakan sumpah setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (8/78/2023).
Munarman menyampaikan, proses pembinaan narapidana terorisme atau program deradikalisasi di Lapas Salemba tidak semata-mata menjadikan narapidana sebagai objek pembinaan.
"Peran pamong, atau wali narapidana teroris di Lapas menjadi sangat penting untuk menggali minat, kecenderungan hingga keaktivan warga binaan laksanakan seluruh kegiatan positif di dalam Lapas. Tidak melulu dicekoki oleh pembinaan tetapi diikutsertakan untuk merancang pembinaan menjadi lebih efektif," ujar dia dari keterangan resmi Ditjenpas Kemenkumham, Selasa (8/8/2023).
Munarman menyatakan, terima kasih atas peran semua pihak yang terlibat, di antaranya koordinasi antara Lapas, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Densus hingga Kementerian Agama dan masyarakat untuk hasilkan proses pembinaan deradikalisasi yang baik.
"Pesan untuk kita semua dan orang-orang yang masih berideologi keras di luar sana sudahlah, kita harus memperbanyak literasi, memperluas wawasan, memperlebar spectrum cara pandang agar tidak terjebak dengan ideologi tertentu. Open mind sehingga dapat menerima perbedaan lebih luas," kata mantan Juru Bicara (Jubir) Front Pembela Islam (FPI) itu.
Sementara, Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Salemba, Yosafat Rizanto menjelaskan, Munarman kooperatif dan mengikuti semua kegiatan positif selama menjalani hukuman badan di Lapas Salemba.
"Selama berada di Lapas, yang bersangkutan aktif mengikuti semua kegiatan pembinaan dan menyatakan secara terbuka siap bekerjasama dalam hal pembinaan termasuk mengikuti program deradikalisasi," jelas dia.
Ikrar setia NKRI, ungkap Yosafat, merupakan salah satu program deradikalisasi di dalam lapas.
“Program itu memang digencarkan agar para narapidana kasus terorisme setelah bebas bisa benar-benar berubah dan setia terhadap ideologi Pancasila,” ungkap dia.
Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Ditjenpas, Erwedi Supriyatno melanjutkan, dari ikrar setia yang telah diucapkan Munarman itu diharapkan menjadi awal kebangkitan seorang warga binaan menjadi anggota masyarakat yang memiliki kesadaran terhadap hak dan kewajiban baik sebagai individu, masyarakat, dan sebagai warga negara.
"Berarti saudara Munarman siap untuk mencintai NKRI dan bersama-sama menjaga Pancasila, dengan menghargai perbedaan yang ada dan memahami bahwa Pancasila bukan semata-mata hanya berkedudukan sebagai Dasar Negara Republik Indonesia tetapi juga sebagai Ideologi Nasional," tandas dia.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Munarman Eks Jubir FPI Ikrar Setia NKRI, Ini Pesannya untuk Orang yang Berideologi Keras ",
Klik untuk baca: https://www.inews.id/news/nasional/munarman-eks-jubir-fpi-ikrar-setia-nkri-ini-pesannya-untuk-orang-yang-berideologi-keras/2.
Editor : Sidratul Muntaha