JAKARTA, iNewspalembang.id – Akhir – akhir ini, seolah menjadi tren bagi perempuan ataupun pria yang mencukur bulu di area kemaluannya. Hal tersebut dilakukan dengan alasan demi kesehatan.
Sebenarnya, menurut pakar Kesehatan, tidak ada yang salah bila orang tersebut membiarkan bulu tumbuh alami, atau ingin mencukur habis. Hanya saja, dengan keputusan mencukur habis bulu kemaluan, maka disarankan lebih teliti menjaga area vital.
"Tidak ada manfaat kesehatan yang terkait dengan menghilangkan rambut kemaluan. Jadi pilihlah yang terasa tepat untuk Anda," ungkap keterangan Kidshealth, dikutip Minggu (4/9/2022)
Melansir The Guardian, ada survei terhadap 3.316 perempuan di AS, 59 persen di antaranya mengatakan mereka melakukannya karena "alasan kebersihan". Sementara 41 persen mengatakan mereka melakukan beberapa perawatan.
Fakta juga mengatakan bahwa rata-rata perempuan pasti pernah menghilangkan semua rambut kemaluan mereka setidaknya sekali. Bahkan diketahui lebih dari 20 persen mengatakan mereka melakukannya untuk pasangan mereka dan merasa lebih seksi menjadi alasannya.
Melansir dari Healthline ternyata saat akan mencukur bulu kemaluan, ada beberapa risiko yang harus dipahami.
Berikut ulasan bolehkah bulu kemaluan dicukur habis yang bisa Anda pelajari sebelum mengambil pilihan:
Beberapa risiko jika Anda mencukur habis bulu kemaluan antara lain:
Cedera
Sebuah studi pada 2017 melaporkan bahwa 25,6 persen orang yang mencukur habis bulu kemaluan mengalami cedera selama atau setelah hair removal. Cedera yang muncul akibat mencukur kemaluan yaitu luka bakar dan ruam juga sering dilaporkan.
Infeksi
Mencabut bulu kemaluan artinya menghilangkan secara total. Ini dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi umum, seperti ISK, vaginitis, dan infeksi jamur. Pencukuran bulu juga dapat mengiritasi kulit yang menyebabkan infeksi kulit seperti selulitis dan folikulitis.
Abses
Saat seseorang mencukur habis bulu kemaluan atau waxing biasanya akan timbul abses. Benjolan ini cenderung berkembang dari iritasi yang disebabkan oleh metode penghilangan rambut.
IMS
Penelitian terbatas mengungkap bahwa mencukur bulu kemaluan membuka peluang besar seseorang terkena infeksi menular seksual (IMS).
Editor : Sidratul Muntaha